p.s. tulisan ini bukan panduan buat traveling
Perjalanan pun lanjut ke Vejle. Kota yang bakal
jadi basecamp kami selama festival berlangsung. Yang lucu karena saat menjemput
kami di wisma duta bus dari festival telah lebih dulu menjemput rombongan
Turki, mereka pun mau tidak mau ikutan mampir ke KBRI. Nah sampai di KBRI
beberapa anggota tim Turki ingin numpang ke toilet. Sepertinya sih hal sepele
namun karena KBRI itu kan ibarat kata wilayah negara lain, yang mau numpang ke
toilet juga dari negara lain bukan dari Danmark, maka staf KBRI pun sibuk ijin
lapor – lapor dulu sampai akhirnya menemani dan menunggui tamu-tamu ke toilet
yang letaknya paling dekat pintu luar. Dan memastikan mereka nggak ada yang
tertinggal. Di KBRI kita sibuk foto – foto dan buru - buru berpamitan mau berangkat, eh begitu
sampai bus ternyata sudah waktunya si supir break hahaha. Akhirnya 45 menit
dihabiskan buat kelayapan sok berjemur dan foto – foto di taman deket KBRI.
Selama perjalanan ke Vejle kalau nggak tidur, ngemil, makan, main, liat video
show kemarinnya, saya asik ngeliat pemandangan di luar bus. Salah seorang staf
KBRI bilang kalau selama perjalanan akan melewati laut, pulau – pulau yang
dihubungkan dengan jembatan. Ternyata benar. Itu jembatan kayak nggak habis –
habis, pemandangannya juga cakep. Saya pun sibuk usaha foto pemandangan yang
ada pake kamera saku biasa. Hasilnya? Ya gitu deh hahaha.
Karena bosan saya
pun memaksakan tidur dan melek – melek langsung bingung udah di kampung mana
ini ya. Nggak berapa lama terlihat bus kita menyusuri pinggiran laut yang
diseberangnya berjejer vila-vila. Dari jendela bus terlihat pula jembatan gede
yang barusan dilewati. Cakep lah. Terus lama – lama dari excited jadi pada bertanya – tanya, dimanakah tempat
tinggal kita. Mana kotanya? Kok di pinggiran begini? Pas akhirnya bus berhenti
saya dan teman – teman juga bingung karena yg terlihat di luar adalah lapangan
parkir berpasir, rumput – rumput tinggi, tumpukan bahan bangunan. Hah?! Sudah
nyampe nih, mana tempat tinggalnya? Eh ya ampun ternyata itu halaman belakang
sekolahan yang bakal jadi basecamp kita. Astagaaa hehehehe. Bus berhenti di
belakang karena dari situ lebih dekat ke bangunan tempat kita tidur. Biarpun
begitu lumayan juga ngegeret – geret koper dan segala macam bagasi grup, untungnya nggak naik tangga. Bisa gempor saya.
Sebagai grup yang
pertama datang –bersama grup Turki-, kita ditempatin di satu gedung berdua
doang. Enak sih gedungnya dekat ke tempat mandi yang terletak di gymnasium
sebelah, toiletnya seperti di sekolah 1 ruangan isi banyak, ada computer 2 biji
bebas di pakai, kulkas, dan koneksi wifi yang cepat ajah. Horeee. Terus
tidurnya dimana? Ya ngampar di lantai di ruangan kelas. Hah?! Ya iyalah kan ini
bukan sekolah berasrama. Jadilah kita sibuk gotong – gotong meja kursi, buku –
buku yang ada di kelas dan mengatur posisi kasur busa buat tidur. Termasuk
ngetek tempat tidur. Pilihan saya? Paling ujung dekat tembok biar bisa
senderan, pintu masuk biar gampang keluar masuk dan colokan listrik biar
gampang ngecharge sambil tiduranJ