RSS

Saturday, August 31, 2013

pertolongan pertama pada kasus : kesehatan




Survival kit kesehatan...


Kalau pergi kemana pun saya selalu terbiasa membawa obat – obatan sendiri. Terutama obat sakit kepala atau pereda nyeri, obat sakit gigi, sampai minyak kayu putih buat mengatasi masuk angin. Maklum badannya ndeso gampang masuk angin dan kalau sudah telat makan berakibat sakit kepala. Ini juga berlaku kalau saya berangkat keluar negeri. Nah kemarin ini tumben – tumbennya saya nggak bawa segala macam obat andalan, hanya bergantung pada obat – obatan yang disiapkan oleh seksi kesehatan. Satu – satunya yang saya bawa hanya si minyak angin aromatherapy multi fungsi Safe Care. Soalnya yang ada di rumah kebetulan cuma itu. Minyak kayu putih punya saya entah ada dimana. Ternyata si safe care berguna banget karena summer yang saya jumpai di Denmark dan Prancis itu summernya dingin alias berangin. Meskipun sebelum berangkat saya sempat browsing kalau Denmark itu summernya dingin sekitar 18 derajat celcius tapi asumsi saya akan ada matahari yang bersinar terik. Jadi ya sudahlah saya hanya bawa jaket tipis 2 biji. Sampai sana angin dinginnya sih benar yang nggak benar itu mataharinya entah lagi liburan kemana. Seringnya adalah mendung nyaris seharian terus matahari muncul terus mendadak hujan turun dari mulai hujan gerimis hingga hujan deras. Bisa dihitung jari kapan mataharinya bersinar terik. Begitu pun saat di Prancis. Akibatnya sudah pasti lah bolak balik masuk angin. Teman – teman yang lain pun bergantian tumbang gara-gara masuk angin. Jadilah sibuk oles – oles safe care kalau sudah mulai pusing, mual atau kedinginan. Dan teman saya yang pandai memijat pun langsung laris manis. Kalau habis oles – oles dan dipijat nggak mempan juga, maka minum tolak angin pun jadi andalan berikutnya. Langsung badan hangat dan angin pun keluar dengan sukses. Lho kenapa nggak makan yang hangat – hangat? Kebetulan makanannya rata-rata disajikan  dingin. Hanya kadang – kadang saja nemu sup yang hangat. Jadilah tolak angin termasuk obat yang laris diminta oleh teman – teman termasuk saya. Padahal kalau di Jakarta sih mana pernah saya minum tolak angin, makan permennya saja kadang – kadang. Sampai kita bercanda harusnya nih tolak angin jadi sponsor kita ya, soalnya kerjaan kita kalau sakit minum tolak angin. Ampuh pulaJ

Saturday, August 24, 2013

pertolongan pertama pada kasus : makanan

sebelum saya cerita soal kerja sambil jalan - jalan saya mau cerita beberapa survival kit yang suka dibawa saat pergi ke luar negeri. ini bukan iklan lho, merek yang disebut ya yang saya atau teman - teman bawa bukan karena sponsor.

Dari pertama kali saya berangkat ke eropa pasti saya bawa barang - barang berikut. buat jaga - jaga kali aja saya nggak cocok sama makanannya atau buat nambah nafsu makan saya. Soalnya kan nggak tahu ya makanan apa yang akan disajikan. Kemarin sih saya sudah lebih tahu medannya jadi ya bawanya cuma sedikit aja alias seperlunya dan seadanya. Lagian perginya juga cuma 3 minggu doang.


survival kit makanan:)

1. mi instan
    favorit saya si indomie goreng dan rebus, tapi ya merek lain juga nggak apa. sempat bawa mi gelas tapi kok ya porsinya kurang nendang. Maklum biar kurus porsi makan saya kuli hehehe. Selama 3 minggu kemarin jatah indomie bersamanya cuma 2 bungkus / orang, tapi nggak tersentuh sama saya. Gara - gara malas bikinnya soalnya kudu ke dapur dulu di tengah angin yang dingin. Karena kebetulan water heater yang dibawa ketinggalan di wisma KBRI Denmark dan daleman rice cookernya ketinggalan di Jakarta hiks. Jadinya mi nya saya kasih teman aja. Ini rekor lho:D

2. saos sambal kemasan kecil
    kalau yang ini nggak bisa nggak harus dibawa. Berasa ada yang kurang kalau makan nggak pedas. Apalagi saya nggak terlalu suka dengan merica bubuk atau mustard. Saya sukanya si del monte extra hot. pas lah pedasnya buat saya. Kadang di mix sama yang merek belibis. Tapi belibis biarpun pedas tapi cenderung ada manisnya. Kenapa nggak bawa botol? selain berat dibawa - bawa, kalau diliat teman se grup bisa langsung pada kalap minta dan nuang banyak - banyak yang berakibat bisa habis dalam sehari atau 2. Kalau perginya sebentar nggak masalah, kalau lama nah bisa perang dunia cuma gara - gara saos lho!

3. cabe bubuk
    nah kalau si boncabe ini baru kali ini saya bawa. secara produknya juga baru ada sekarang seiring dengan boomingnya berbagai sambal pedas dan ekstra pedas yang bertebaran di jakarta. Si boncabe ini ada beberapa pilihan rasa dan level, original, teri sama apa ya 1 lagi kalo nggak salah si udang. levelnya juga nggak gitu banyak. ada level 3, 5, 10 dan bahkan 15 buat yang original. Favorit saya yang teri pertama kali coba udah suka gara - gara ada terinya, dan ternyata yang original juga enak. Saya pakai yang level 5 sama 10 buat yang original, awalnya kepedasan tapi sekarang mah santai aja. Kemarin pas di sana saya sempat nyobain yang level 15 bungkus hitam, kalau yang ini saya nyerah. Takut perut kenapa - napa ajah. Untuk boncabe saya bawa yang botol karena bisa diatur sebanyak apa makenya dan sisanya kalau mau disimpan gampang. Kalau yang sachet kan harus habis saat itu juga daripada nggak habis trus dibuang kan sayang. Resiko bawa botol ya sama kayak si saos, diminta banyak orang. Tapi untungnya masih pada tau diri makenya. Oh iya saya pilih merek boncabe karena gampang nyarinya di jakarta:)

4. kering kentang teri kacang
    kalau yang ini sebutannya si multi fungsi. bisa jadi lauk bisa juga jadi cemilan kalau tengah malam mendadak lapar. Saya biasa bawa buatan mama soalnya bisa sesuai permintaan, pedas, kacangnya jangan banyak - banyak. Makannya kalau bisa masak nasi ya pakai nasi, bisa juga dicampur ke indomie atau kalau nggak ada dua - duanya bisa makan pake roti jadi kayak sandwich gitu. Roti ini kering kentang teri kacang enak juga kok huehehe. Saya kalau perginya lama bisa bawa 1/2 kg kalau sebentar ya 1/4kg ajah. Kan ngaruh ke berat koper *nasib berat koper dijatah:( 

5. abon
    bisa abon sapi, ayam atau ikan. saya sih jarang bawa. Kadang minta ke anak yang bawa aja hehe. Tapi kemarin bawa yang ikan made in mama. Buat variasi aja itu juga bawanya toples kecil kok. Cara makannya ya sama kayak si kering kentang itu. Pakai roti pun tak aneh ya anggap aja flossnya breadtalk...

Selain si abon itu beberapa teman ada juga yang bawa energen sereal, rendang, sambel pecel, kering tempe sampai kecap. Mmm suka - sukanya aja sih daripada kelaperan nggak bisa makan gara - gara nggak cocok makanannya terus sakit kan nyusahin dong ya...

mohon maaf lahir batin

mohon maaf lahir batin ya....


sudah beberapa minggu lewat dari lebaran. gatel pengen ngeblog akhirnya kesampaian juga. sudah nggak sabar pengen cerita kemana saja saya kemarin - kemarin. bukan sombong tapi buat dokumentasi aja. nyesel dulu - dulu nggak kepikiran buat nulis di blog, jadi ya sudah sesal kemudian tiada berguna. mulai dari yang sekarang aja, mudah - mudahan akan ada yang berikutnya lagi. jadi siap - siap bosen kalau postingan berikutnya bakal pamer foto dan pamer cerita jalan - jalan eh kerja ding hehehe.